5/5 - (2 votes)

Kemacetan merupakan permasalahan yang umum terjadi terutama di kota besar atau jalan antarkota. Salah satu wilayah yang sering mengalami kemacetan yaitu Kawasan Bulak Kapal Bekasi Timur. Kemacetan yang terjadi pastinya akan menghambat berbagai macam kegiatan sehingga perlu diatasi.

Berbagai solusi pun telah direncanakan hingga akhirnya diputuskan untuk membangun sebuah underpass yang diharapkan mampu mengurai kemacetan. Underpass tersebut akhirnya diberi nama Underpass Bulak Kapal.

Alasan Dibalik Pembangunan

bulak kapal bekasi

Sebelum dibangun underpass, Kawasan Bulak Kapal seringkali terjadi macet karena adanya angkutan umum perkotaan atau angkot yang mangkal di pinggir jalan. Selain itu, terdapat pula kemacetan akibat persimpangan empat arah.

Keempat arah tersebut yaitu dari dan menuju Jalan Joyomartono (arah pintu masuk Tol Cikampek), Jalan Diponegoro (arah Tambun, Kabupaten Bekasi, dan Jalur Pantura), Jalan Ir Juanda (arah Kota Bekasi), serta Jalan Pahlawan (arah Perumnas).

Adanya kepadatan lalu lintas di perlintasan rel kereta api yang terletak di Jalan Kota Pahlawan juga turut menyumbang kepadatan kendaraan di sekitar simpang Bulak Kapal. Padahal, saat ini daerah Bekasi Timur sudah sangat padat dengan industri dan permukiman.

Ditambah lagi, adanya rencana pintu keluar Jalan Tol Becakayu (Bekasi – Cawang – Kampung Melayu) yang berada di Bekasi Timur, tentunya akan menambah volume kendaraan yang melintas di kawasan ini.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu solusi infrastruktur yang mampu mengurai kepadatan kendaraan akibat hal-hal yang sudah disebutkan di atas, Nah, infrastruktur yang dimaksud adalah underpass beserta dengan flyover.

Bagi yang belum tahu, underpass adalah tembusan di bawah permukaan tanah yang termasuk bagian dari jalan, jalan rel, atau jalan pedestrian. Sedangkan, flyover atau overpass adalah jalan layang yang dibangun tidak sebidang untuk menghindari macet.

Spesifikasi

bulak kapal bekasi

Proyek underpass dan flyover ini sudah dirancang sejak tahun 2015 dan mulai dibangun setelah ditandatanganinya kontrak konstruksi pada 24 September 2020.

Underpass Bulak Kapal Bekasi terdiri dari dua jalur, yakni dari arah Tambun ke Kota Bekasi dan sebaliknya dengan masing-masing jalurnya memiliki lebar sebesar 3,5 meter. Sedangkan, flyover-nya dibangun menjadi double track rel kereta api.

Sistem rekayasa lalu lintas melalui terowongan bawah tanah ini memiliki struktur bore pile dengan panjang terowongan utama hingga 690 meter dan dilengkapi dengan frontage sepanjang 930 meter dengan lebar jalan sebesar 6 meter.

Underpass Bulak Kapal Bekasi dilengkapi dengan rumah pompa dan sistem side drain atau drainase samping. Metode ini akan mengantisipasi terjadinya genangan pada underpass saat turun hujan karena nantinya pompa akan mengalirkan air ke drainase jalan.

Ornamen yang terdapat pada bangunan underpass mengedepankan seni dan budaya lokal betawi dengan memperhatikan aspek beautifikasi. Contohnya seperti visual tari topeng dan ornamen bambu runcing (sebagai simbol patriot julukan Kota Bekasi) yang ada di dinding bangunan.

Sumber daya untuk pembangunan Underpass Bulak Kapal Bekasi berasal dari APBN Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai 87 miliar rupiah dengan PT Modern Widya Technical sebagai kontraktor pelaksana.

Baca Juga : Stasiun Bekasi .

Proyek Pembangunan Underpass Bulak Kapal Bekasi

Bulak Kapal Bekasi

1. Rampung Lebih Cepat dari Perkiraan

Seperti yang sudah disebutkan, proyek ini dibangun sejak tanggal 24 September 2020 dan disusun untuk masa pelaksanaan 540 hari kalender atau hingga 17 Maret 2022.

Apabila dilihat dari data progres fisik pada minggu ketiga bulan Oktober, perkembangan pembangunan proyek ini telah mencapai 90,43 persen atau telah melebihi rencana yang ditetapkan, yakni sebesar 82,86 persen.

Andy Suryanto selaku Satker PJN I (Pejabat Pembuat Komitmen 1.5 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional), menuturkan bahwa saat ini kontraktor beserta tim lapangan sedang berusaha mempercepat pekerjaan di lapangan dengan menargetkan proyek ini selesai pada 31 Desember 2021.

Target tersebut tentunya lebih cepat dari rencana awal dalam kontrak, yakni pada Maret 2022. Tahap pembangunan yang lebih cepat tentunya juga mempercepat keberlangsungan proses selanjutnya.

Baca Juga : Gedung Juang Bekasi.

2. Telah Melewati Tahap Uji Coba

Setelah tahap pembangunan selesai, sekarang saatnya tahap uji coba dimulai. Tahap uji coba dioperasikannya Underpass Bulak Kapal Bekasi telah dimulai sejak Jumat, 31 Desember 2021 saat malam hari.

Diuji coba selama dua hari pada tanggal 1-2 Januari 2022 berupa open traffic atau uji coba operasional. Selain itu, Menteri PUPR juga meminta untuk memperbaiki finishing akhir pilar dan dinding, perapihan lansekap, dan sistem drainase pada area pompa.

Setelah tahap uji coba, akan dilaksanakan uji laik fungsi lalu segera bisa dioperasikan untuk melayani masyarakat. Dilansir dari beritatrans.com, dua terowongan yang terdapat pada Underpass Bulak Kapal terbilang cukup nyaman untuk dilalui oleh kendaraan.

Selain itu, terdapat lampu-lampu di sepanjang jalan yang berfungsi sebagai penerang jalan dan memberikan rasa aman bagi pengendara yang melintas.

Namun, ketika tim Berita Trans beralih ke jalan atas, terlihat beberapa angkutan umum kota (angkot) seperti elf yang mangkal tepat di lampu merah arah Tambun.

Bahkan, terdapat juga yang berhenti tepat di tengah-tengah persimpangan underpass. Akibatnya, kendaraan yang ingin berbelok ke arah Jalan HM Joyomartono menjadi tertahan. Hal ini tentunya sangat disayangkan karena menyebabkan kemacetan sementara.

Tidak hanya itu, saat kereta sedang melintas di perlintasan sebidang di Bulak Kapal, banyak kendaraan yang ingin menuju Perumnas 3 menjadi tertahan dan menyebabkan antrian cukup panjang. Syukurnya, hal ini tidak berlangsung lama.

3. Harapan Setelah Adanya Underpass

Setelah dibangun Underpass Bulak Kapal, arus lalu lintas di jalan provinsi menjadi lancar. Pasalnya, Underpass ini sangat mempengaruhi dalam mengurai kemacetan di Jalan Ir. H. Juanda, yakni jalan penghubung antara Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi.

Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan bahwa konektivitas antar wilayah diperlukan supaya mobilitas barang, jasa, dan manusia menjadi lebih efisien.

Jadi mampu mempercepat proses pembangunan pada wilayah tersebut. Dengan lancarnya konektivitas, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ekonomi lokal sehingga mempercepat pemulihan ekonomi setelah terjadinya pandemi Covid-19.

Jika tujuan pembangunan underpass ini bisa tercapai, pastinya semua pihak akan merasa sangat diuntungkan dengan hal tersebut.

4. Bersama Menjaga Infrastruktur yang Ada

Sebagai pengguna jalan, masyarakat juga harus menjaga ketertiban demi keamanan dan kenyamanan bersama. Misalnya, jangan berhenti di sembarang tempat karena akan menimbulkan kemacetan. Apalah artinya pembuatan underpass dan flyover jika pengguna jalannya tetap tidak tertib pada aturan yang berlaku.

Selain itu, jangan rusak keindahan infrastruktur yang ada dengan melakukan vandalisme karena hal tersebut. Masyarakat harus bersama-sama menjaga infrastruktur yang ada supaya fungsionalitas dan keindahannya tetap terjaga dengan baik serta tujuan dibuatnya infrastruktur tersebut dapat tercapai.

Itulah penjelasan terkait alasan, spesifikasi, proses pembangunan, hingga hal yang diharapkan dengan adanya Underpass Bulak Kapal Bekasi. Harapannya, operasional underpass dapat berjalan dengan lancar dan harapan tersebut dapat tercapai sepenuhnya, termasuk mengatasi kemacetan.

Leave a Reply

Your email address will not be published

x
Verified by MonsterInsights