Kemacetan merupakan permasalahan yang umum terjadi terutama di kota besar atau jalan antarkota. Salah satu wilayah yang sering mengalami kemacetan yaitu Kawasan Bulak Kapal Bekasi Timur. Kemacetan yang terjadi pastinya akan menghambat berbagai macam kegiatan sehingga perlu diatasi.
Berbagai solusi pun telah direncanakan hingga akhirnya diputuskan untuk membangun sebuah underpass yang diharapkan mampu mengurai kemacetan. Underpass tersebut akhirnya diberi nama Underpass Bulak Kapal.
Alasan Dibalik Pembangunan

Sebelum dibangun underpass, Kawasan Bulak Kapal seringkali terjadi macet karena adanya angkutan umum perkotaan atau angkot yang mangkal di pinggir jalan. Selain itu, terdapat pula kemacetan akibat persimpangan empat arah.
Keempat arah tersebut yaitu dari dan menuju Jalan Joyomartono (arah pintu masuk Tol Cikampek), Jalan Diponegoro (arah Tambun, Kabupaten Bekasi, dan Jalur Pantura), Jalan Ir Juanda (arah Kota Bekasi), serta Jalan Pahlawan (arah Perumnas).
Adanya kepadatan lalu lintas di perlintasan rel kereta api yang terletak di Jalan Kota Pahlawan juga turut menyumbang kepadatan kendaraan di sekitar simpang Bulak Kapal. Padahal, saat ini daerah Bekasi Timur sudah sangat padat dengan industri dan permukiman.
Ditambah lagi, adanya rencana pintu keluar Jalan Tol Becakayu (Bekasi – Cawang – Kampung Melayu) yang berada di Bekasi Timur, tentunya akan menambah volume kendaraan yang melintas di kawasan ini.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu solusi infrastruktur yang mampu mengurai kepadatan kendaraan akibat hal-hal yang sudah disebutkan di atas, Nah, infrastruktur yang dimaksud adalah underpass beserta dengan flyover.
Bagi yang belum tahu, underpass adalah tembusan di bawah permukaan tanah yang termasuk bagian dari jalan, jalan rel, atau jalan pedestrian. Sedangkan, flyover atau overpass adalah jalan layang yang dibangun tidak sebidang untuk menghindari macet.
Spesifikasi

Proyek underpass dan flyover ini sudah dirancang sejak tahun 2015 dan mulai dibangun setelah ditandatanganinya kontrak konstruksi pada 24 September 2020.
Underpass Bulak Kapal Bekasi terdiri dari dua jalur, yakni dari arah Tambun ke Kota Bekasi dan sebaliknya dengan masing-masing jalurnya memiliki lebar sebesar 3,5 meter. Sedangkan, flyover-nya dibangun menjadi double track rel kereta api.
Sistem rekayasa lalu lintas melalui terowongan bawah tanah ini memiliki struktur bore pile dengan panjang terowongan utama hingga 690 meter dan dilengkapi dengan frontage sepanjang 930 meter dengan lebar jalan sebesar 6 meter.
Underpass Bulak Kapal Bekasi dilengkapi dengan rumah pompa dan sistem side drain atau drainase samping. Metode ini akan mengantisipasi terjadinya genangan pada underpass saat turun hujan karena nantinya pompa akan mengalirkan air ke drainase jalan.
Ornamen yang terdapat pada bangunan underpass mengedepankan seni dan budaya lokal betawi dengan memperhatikan aspek beautifikasi. Contohnya seperti visual tari topeng dan ornamen bambu runcing (sebagai simbol patriot julukan Kota Bekasi) yang ada di dinding bangunan.
Sumber daya untuk pembangunan Underpass Bulak Kapal Bekasi berasal dari APBN Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai 87 miliar rupiah dengan PT Modern Widya Technical sebagai kontraktor pelaksana.
Baca Juga : Stasiun Bekasi .
Proyek Pembangunan Underpass Bulak Kapal Bekasi

1. Rampung Lebih Cepat dari Perkiraan
Seperti yang sudah disebutkan, proyek ini dibangun sejak tanggal 24 September 2020 dan disusun untuk masa pelaksanaan 540 hari kalender atau hingga 17 Maret 2022.




