4/5 - (3 votes)

Pengertian Chiller Adalah, Fungsi dan Jenis Jenis chillerSebuah chiller dalam istilah awam dapat digambarkan sebagai alat pendingin yang sering digunakan di laboratorium. Chiller adalah bagian penting dari laboratorium mana pun karena membantu memfasilitasi banyak operasional di dalam lingkungan laboratorium yang terbatas.

 Salah satu fungsi penting dari chiller adalah untuk mentransfer panas dengan memindahkannya dari benda tertentu ke benda lain.  Chiller juga menghilangkan panas dari air sekitar ke udara. Namun apa sebenarnya pengertian dari alat satu ini dan apa saja jenis-jenisnya?

Pengertian Chiller Adalah

chiller adalah

Sederhananya, chiller industri dapat dilihat sebagai sistem pendingin yang mendinginkan cairan (pendingin air) atau menghilangkan kelembapan udara (pendingin udara). Chiller digunakan untuk mendinginkan peralatan dengan cara yang cepat dan efektif. 

Dengan menjaga peralatan tersebut tetap dingin, maka produksi di sebuah industri bisa dilanjutkan dengan lebih optimal. Perlu dicatat bahwa meskipun chiller digunakan untuk mendinginkan peralatan, alat satu ini sebenarnya tidak mendinginkan apa pun. 

Jadi, secara umum, chiller artinya adalah alat yang bekerja melalui kompresi untuk mengontrol dan mendinginkan suhu cairan. Chiller sendiri merupakan kebalikan dari AC yang menggunakan metode serupa tetapi digunakan untuk mendinginkan udara, bukan air.

Rekomendasi : Chiller Cikarang

Cara kerja chiller sendiri ada empat langkah, di antaranya adalah :

1. Langkah Satu : Melakukan Pendinginan

 Untuk mendinginkan peralatan dalam sebuah industri, laboratorium atau ruangan apapun, peralatan harus menjalani proses pendinginan terlebih dahulu. Proses pendinginan ini mentransfer panas yang menyertai peralatan, yang pada akhirnya menurunkan suhunya.

2. Langkah Dua : Penguapan

Setelah proses pendinginan berlangsung, panas kemudian akan menguap dengan bantuan  dari air atau udara, tergantung pada apakah Anda menggunakan chiller berpendingin air atau berpendingin udara. Penguapan ini akan menyebabkan air atau udara mendidih dan berubah menjadi uap.

3. Langkah Tiga – Kompresi

 Setelah uap terbentuk, maka alat akan menuju ke kompresor yang pada akhirnya meningkatkan suhu dan tekanannya.

4. Langkah Empat – Kondensasi

 Dari kompresor, uap kemudian mencapai kondensor yang menurunkan suhu sekali lagi dan mengubah uap tersebut kembali menjadi cairan. Setelah bentuk cair terbentuk lagi, maka cairan akan diukur ke dalam evaporator dan siklus inipun kemudian berulang.

Fungsi Umum Chiller

Pengertian Chiller Adalah

Fungsi chiller sendiri terbagi berdasarkan penggunaannya, apakah diaplikasikan di laboratorium ataukah industri. Berikut penjelasan mengenai fungsi chiller lebih detail :

1. Fungsi Chiller untuk Laboratorium

Fungsi chiller dalam laboratorium sendiri sangat penting. Cairan seperti etilen atau air diisikan ke dalam reservoir chiller. Satu-satunya tujuan chiller adalah memiliki media yang dapat disirkulasikan kembali. 

Media inilah yang akan bertindak sebagai alat yang mentransfer panas dari satu area ke area lain setelah reservoir chiller terhubung ke lokasi masing-masing dan energi atau daya disuplai ke perangkat. Kontroler kemudian digunakan untuk mengatur suhu.

Parameter seperti tekanan, aliran dan suhu dapat dipantau dan diatur tergantung pada preferensi pengguna. Kemudian filter yang terdapat di dalam perangkat bertanggung jawab untuk menjaga agar zat asing dan berbahaya tidak bersentuhan dengan sistem.

Rekomendasi : Chiller Bekasi

2. Fungsi Chiller untuk Industri

Sebuah chiller memberikan suhu dan tekanan yang konsisten untuk proses dalam sebuah industri Anda. Chiller menghilangkan variabel suhu dan tekanan kemudian menyederhanakan pengembangan dan pengoptimalan proses. Chiller kemudian memastikan produk memiliki kualitas terbaik. 

Chiller industri tidak membuat benda menjadi lebih dingin, melainkan hanya menghilangkan panas. Chiller  menghilangkan panas dari air atau udara dan mengedarkannya melalui penukar panas untuk mendinginkan udara atau peralatan di sekitarnya.

Sebagai contoh, jika Anda sedang memasak di dapur dan ingin mendinginkan makanan, Anda bisa memasukkannya ke dalam lemari es. Ide yang sama ini dapat diterapkan pada chiller.

Adapun  fungsi chiller dapat diaplikasikan pada beberapa sektor seperti :

  • Chiller dapat digunakan dalam industri percetakan untuk mengekstrak panas yang dikeluarkan oleh rol pencetakan. Chiller juga dapat digunakan untuk menurunkan suhu kertas setelah dikeluarkan dari mesin.
  • Bisa digunakan  di dalam perangkat diagnostik canggih seperti PET atau MRI

Dapat diaplikasikan di industri plastik untuk menurunkan suhu mesin berat yang digunakan untuk membuat plastic karena alat ini juga bisa menurunkan suhu plastik panas yang diproduksi.

Jenis-jenis Chiller

Pengertian Chiller Adalah

Chiller sendiri hadir dalam dua jenis yaitu air cooled dan satu lagi water cooled. Chiller air cooled menolak panas yang diserap dari gedung atau memproses langsung ke udara luar menggunakan refrigeran ke koil udara dan kipas yang meniupkan udara luar langsung ke koil tersebut.

 Chiller water cooled menolak panas yang diserap ke loop cairan tambahan yang kemudian dapat membuang panas melalui perangkat sekunder seperti cooling tower atau dry cooler. Selain dua jenis tersebut, ada juga absorption chillers.

 Berikut penjelasan lebih detail mengenai jenis-jenis chiller yang umumnya sering digunakan :

1. Air Cooled Chiller 

Jenis pertama ada air cooled chiller yang menyerap panas dari proses air dan dipindahkan ke udara sekitar. Air cooled chiller sebagian besar digunakan dalam aplikasi ketika panas dibuang.

Air cooled chiller tidak membutuhkan tower cooling dan pompa air kondensor. Perawatan air cooled chiller sendiri jauh sangat mudah dibandingkan water cooled chiller. Keuntungan lainnya adalah alat lebih mudah dioperasikan dan tidak ada pembekuan tower control dan bypass tower.

Selain itu, tidak akan ada masalah air yang harus dihadapi jika terjadi bencana. Hanya saja alat ini mengkonsumsi daya 10% lebih banyak dari water cooled chiller.

2. Water Cooled Chiller

Jenis chiller kedua adalah water cooled yang cara kerjanya adalah panas diserap dari proses air dan dipindahkan ke sumber air terpisah seperti sungai, kolam, cooling tower, dll. 

Water cooled tower banyak digunakan di tempat-tempat yang mana panas dihasilkan oleh air cooled chillers dengan masalah yang disebabkan oleh sedikit konsumsi daya. Water cooled biasanya lebih disukai oleh mereka yang mencari efisiensi konsumsi daya yang optimal. 

Unit kondensasi air lebih efisien daripada kondensasi udara dan alat ini sering kali beroperasi dalam kisaran 15 Energy Efficiency Rating (EER). 

Water cooled chiller sendiri memerlukan sumber air pendingin, seperti cooling tower water untuk mengekstrak panas dari refrigeran di kondensor dan membuangnya ke lingkungan sekitar. Suhu kondensasi tipikal dalam water cooled chiller adalah 40 °C

3. Absorption Chillers

Jenis terakhir dari chiller yaitu absorption yang mana sumber power supply berasal dari air atau steam. Air suling digunakan sebagai pendingin, sedangkan lithium bromida digunakan sebagai elemen absorpsi. Keuntungan dari  absorption chillers adalah keandalan dan daya tahannya.

Pengoperasian dari mesin absorption chillers sendiri sangat praktis karena perangkat tidak mengkonsumsi energi listrik

Prinsip pengoperasian chiller ini adalah menggunakan jenis pendinginan kompresi. Desain internal dari absorption chillers sendiri menggunakan sistem tertutup yang terdiri dari kompresor, perangkat kontrol aliran, evaporator, kondensator dan refrigerant.

 Melalui sistem alat akan terus-menerus mendidih dan kemudian mengembun, sehingga kemudian mendinginkan ruangan. 

Chiller adalah alat yang bisa mendinginkan suhu maupun cairan dan terdiri dari bagian-bagian pelengkap seperti pompa sirkulasi ulang, reservoir dan pengatur suhu udara. Adapun chiller sendiri banyak digunakan di fasilitas komersial dan industri sebagai sistem pendingin portabel. 

Leave a Reply

Your email address will not be published

Verified by MonsterInsights